Teks tanggapan kritis adalah karangan
berisi tanggapan kritis terhadap masalah. Tanggapan kritis merupakan komentar
seseorang terhadap masalah berdasarkan cara berpikir kritis
Struktur
teks tanggapan kritis
a.
Resume
atau ringkasan
Bagian ini
merupakan bagian yang berisi pernyataan umum tentang apa yang akan disampaikan
penulis dalam teks
b.
Kelebihan
atau kekurangan
Bagian ini
merupakan bagian yang memuat informasi tentang data – data dan pendapat –
pendapat yang mendukung pernyataan atau melemahkan pernyataan
c.
Penilaian
menyeluruh (judgement)
Bagian ini
merupakan bagian yang berisi penegasan ulang terhadap apa yang telah dilakukan
atau yang telah diputuskan
Unsur
Kebahasaan teks tanggapan kritis
Di dalam teks tanggapan kritis terdapat unsur
kebahasaan:
a.
Menggunakan
imbuhan
1.
Ter-
Imbuhan
ini berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif dan kata kerja intransitif,
selain itu juga untuk membentuk kata benda walaupun terbatas sekali
2.
Ter-kan
Imbuhan
ini berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif, selain itu imbuhan ini juga
bermakna ‘sengaja’
3.
Ter-i
Imbuhan
ini berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif. Imbuhan ini bermakna ‘dapat
di-‘
b.
Ungkapan
tanggapan
1.
Ungkapan penguatan.
Ungkapan
tanggapan yang menguatkan atau menyetujui pikiran penulis atau pelempar gagasan.
2.
Ungkapan pelemahan.
Ungkapan tanggapan
yang menolak atau tidak menyetujui pikiran penulis.
3.
Ungkapan sudut pandang orang lain.
Ungkapan tanggapan
yang mengungkapkan sudut pandang orang lain.
4.
Ungkapan simpulan dari data orang lain.
Ungkapan tanggapan
yang menggambarkan simpulan dari data orang lain.
5.
Gaya bahasa penghalusan.
Ungkapan tanggapan
yang menggunakan gaya bahasa / majas penghalusan.
6.
Ungkapan kata bilangan atau urutan
informasi.
Ungkapan tanggapan
yang menggunakan kata bilangan atau urutan informasi.
Ujian Nasional
Berbasis Komputer
Resume atau
Ringkasan
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer
Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan
komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan
sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama
ini sudah berjalan.
Penyelenggaraan UNBK pertama kali dilaksanakan pada tahun
2014 secara online dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia
Kuala Lumpur (SIKL). Hasil penyelenggaraan UNBK pada kedua sekolah tersebut
cukup menggembirakan dan semakin mendorong untuk meningkatkan literasi siswa terhadap
TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Selanjutnya secara bertahap pada
tahun 2015 dilaksanakan rintisan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 556
sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 379 SMK di 29 provinsi
dan luar negeri. Pada tahun 2016 dilaksanakan UNBK dengan mengikutsertakan
sebanyak 4382 sekolah yang tediri dari 984 SMP/MTs, 1298 SMA/MA, dan 2100 SMK.
Kelebihan atau
Kekurangan
Pada saat ini, banyak masyarakat,
utamanya siswa dan orang tua yang masih tidak yakin dengan sistem UNBK ini. Ada
banyak alasan mengapa UNBK dirasa belum siap untuk diselenggarakan.
Alasan yang pertama adalah pengetahuan
tentang teknologi yang terbatas, komputer dan internet yang masih belum
tersedia di sekolah-sekolah Indonesia. Bahkan, walaupun sudah terdapat komputer namun jumlahnya tidak sebanding
dengan siswa yang akan mengikuti ujian nasonal. Alasan berikutnya adalah jaringan internet yang
dikhawatirkan akan terputus.
Jaringan internet yang terputus dapat menyebabkan soal tidak terunduh dengan
sempurna. Menurut beberapa siswa, saat menjalankan ujian nasional masih ada
beberapa soal yang tidak dapat diunduh sehingga soal tidak keluar. Tentunya hal
ini dapat membuat waktu peserta berkurang dan dapat merugikan siswa.
Alasan lainnya adalah aliran
listrik yang padam akan mengganggu jalannya ujian nasional online. Memang, banyaknya komputer tentu memerlukan daya listrik
yang lebih besar agar tidak terjadi pemadaman listrik yang justru dapat
mengganggu siswa saat menjalankan ujian nasional. Namun sayangnya, tidak semua
sekolah memiliki sumber listrik sendiri sehingga mereka tidak dapat menjamin
ketersediaan listrik selama ujian berlangsung.
Namun, justru pandangan berbeda muncul dari Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan. Mereka tetap akan mengadakan UNBK. Menurut mereka,
dengan adanya UNBK diharapkan mampu menaikkan mutu pendidikan
Indonesia di mata dunia.
Bahkan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan mengklaim bahwa pelaksanaan ujian nasional (UN) dengan sistem komputer (CBT)
lebih fleksibel atau dinamis karena tidak harus terjadwal secara nasional pada
jam yang sama.
Selain itu, dalam pelaksaan UNBK, tingkat kecurangan pada pelaksanaan
UNBK adalah nol. Sementara tingkat kecurangan yang bervariasi ditemukan pada
pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Pensil dan Kertas. Hal ini tentu membuktikan bahwa UNBK dapat meminimalisir terjadinya
kecurangan.
Alasan berikutnya adalah dengan menggunakan UNBK,
kebocoran soal, keterlambatan datang, tertukar, dan ketidakjelasan hasil soal
dapat diminimalisir. Selain itu, dengan menggunakan UNBK para siswa justru
dapat menghemat waktu mereka karena tidak perlu mengisi LJK dan kerusakan LJK
juga dapat dihindari. Kepala Pusat Penilaian
Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam menambahkan
penyelenggaraan UN dengan sistem CBT akan mendorong efektivitas anggaran karena
tidak perlu melakukan pengadaan percetakan soal ujian seperti pada UN tertulis
atau paper
based test.
Selain itu, kurangnya sarana komputer disekolah dapat diatasi dengan adanya
bantuan dari pemerintah pusat dan daerah untuk pengadaan komputer. Masalah
listrik juga dapat diatasi dengan mengadakan kerjasama dengan PLN agar tidak
melakukan pemadaman selama UN berlangsung. Untuk masalah jaringan, hal itu
dapat diatasi dengan mengadakan kerja sama dengan pihak penyedia jaringan
internet.
Penilaian Menyeluruh
Dengan demikian, pengadaan UNBK atau Ujian Nasional Berbasis Komputer
perlu dilakukan demi adanya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Namun,
pemerintah juga perlu mengatasi aspek-aspek yang dapat mengganggu jalannya
ujian nasional. Sehingga masyarakat tidak perlu takut akan adanya UNBK dan
justru mendukung dengan sepenuh hati.
Itulah contoh teks tanggapan kritis yang sesuai dengan struktur dan unsur kebahasaan yang benar. Semoga bermanfaat