Isu SARA yang ada di Indonesia merupakan tantangan bagi masa
depan Indonesia. Hal ini karena dilihat dari kacamata VUCA, isu tersebut telah
memenuhi beberapa aspek-aspek yang ada di dalamnya. VUCA adalah sebuah metode
atau konsep yang digunakan untuk memahami dan menganalisis tantangan masa
depan. VUCA sendiri merupakan singkatan dari Volatility, Uncertainly,
Complexity, and Ambiguity. Volatility artinya suatu permasalahan cenderung
untuk dapat berubah secara tiba-tiba atau ekstrem. Uncertainly artinya
permasalahan tersebut tidak memiliki gambaran yang jelas, kalaupun kita
mendapatkan informasi mengenai permasalahan tersebut, dapat dipastikan
informasi itu hanya merupakan gambaran kecil saja tanpa diketahui gambaran
besarnya seperti apa. Complexity artinya permasalahan tersebut mencakup
dan memengaruhi beberapa aspek atau komponen dalam suatu sistem. Ambiguity artinya
permasalahan tersebut memiliki banyak makna ataupun tidak jelas sebab dan
akibatnya.
Dari segi volatility, isu SARA yang ada di Indonesia
dapat diartikan sebagai masalah yang dapat berubah-ubah secara ekstrem tanpa
adanya tanda-tanda yang dapat kita ketahui sebelumnya. Sebagai contoh, konflik
SARA dapat timbul begitu saja dari percakapan di media sosial yang membahas
tentang keberagaman. Kita tentu tidak akan menduga, sebuah utas yang berisi
keberagaman tiba-tiba saja diserang oleh orang yang merasa tidak suka ataupun
memang dengan sengaja hanya ingin melakukan provokasi. Dari segi uncertainly,
isu SARA pada umumnya akan langsung muncul begitu saja tanpa dapat kita
ketahui sebab awalnya serta siapa yang memulai hal tersebut pertama kali, kita
akan sulit untuk menemukan orang yang pertama kali melakukan provokasi dalam
isu SARA. Yang ada akhirnya hanya orang yang dijadikan sebagai kambing hitam
agar permasalahan tersebut cepat usai. Selain itu, bahkan pemberitaan konflik
SARA juga dapat simpang siur disebabkan perbedaan narasumber yang diambil. Hal
itu tentu akan membuat ketidakjelasan atas apa yang terjadi sebenarnya. Dari
segi complexity, isu SARA tidak hanya berpengaruh terhadap kedua kelompok
atau orang yang berselisih, tetapi juga akan berpengaruh ke seluruh Indonesia
atas dasar persaudaraan kepada kelompok yang dibela. Selain itu, adanya isu
SARA juga dapat memicu gejolak ketahanan di Indonesia. Bahkan, lebih parah isu
SARA dapat menyebabkan stereotipe atau sifat diskriminatif terhadap suatu kelompok.
Dari segi ambiguity, isu SARA cenderung memiliki multitafsir dalam
keberagaman masyarakat. Contohnya saja, ada orang yang coba untuk membenahi
sebuah tradisi di suatu suku yang dianggap berbahaya bagi keselamatan manusia,
namun, bagi beberapa orang hal itu dianggap telah merusak tradisi yang ada di
suku tersebut, alhasil terpiculah suatu konflik SARA. Selain itu, isu SARA juga
sulit diduga apa penyebabnya, bahkan hal sepele pun dalam masyarakat dapat dijadikan
sebagai penyebab isu SARA.
Dari penjelasan tersebut, tentunya isu SARA akan menjadi bom
waktu bagi Indonesia apabila hal tersebut tidak segera ditangani. Ada beberapa solusi
yang dapat dilakukan baik dari pihak pemerintah maupun pihak masyarakat
sendiri. Dari pihak pemerintah tentunya dapat melakukan gerakan preventif agar
isu SARA tidak berkembang pesat. Contohnya adalah dengan menegakkan peraturan
bagi pembuat provokasi tentang isu SARA, melakukan sosialisasi di lingkungan
masyarakat yang majemuk dan rawan gesekan, memfasilitasi kegiatan dialog
antarumat beragama atau antarsuku dan golongan, serta membuat kampanye anti
SARA. Sedangkan kita sebagai masyarakat Indonesia juga dapat berperan aktif
dalam pencegahan isu SARA, seperti dengan selalu mendukung kebijakan pemerintah
dalam upaya mencegah isu SARA berkembang, menjadi warga negara Indonesia yang
baik dengan tidak melakukan provokasi terhadap umat beragama, suku, atau
golongan tertentu, selalu menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin agar
tidak terjadi gesekan di masyarakat, serta ikut aktif dalam kegiatan yang
bertemakan toleransi antarumat. dengan adanya kerja sama antara pemerintah dan
masyarakat, tentunya permasalahan SARA akan dapat ditangani dan bahkan
dihilangkan dari Indonesia. Dengan demikian, langkah kita untuk mencapai masa
depan yang lebih baik tentu bukanlah angan belaka dan dapat kita wujudkan bersama
sebagai satu kesatuan di atas keberagaman.
1 comments:
commentsHuaaa pemahaman materi yang bagus dan pemilihan kata yang tepat darr, ga hanya ungkapin pendapat tapi buat pembaca jadi paham dan bakal aware terkait isu ini. KEREN BANGET!!!
Reply